Menghargai yang Sederhana

mipuside
1 min readJul 14, 2021

--

Nggak selamanya, suatu pujian itu membuat seseorang menjadi tinggi. Ada waktu dimana, justru ia dibutuhkan sebagai ekspresi dari menghargai dan menyemangati.

Contoh case-nya gini, ada seorang anak yang sudah berusaha belajar sekeras mungkin buat dapat nilai bagus di ujiannya. Meskipun hasilnya engga sesuai ekspektasi kita, apa salahnya sih kita coba buat menghargai dia sebelum mengomentari hasil kerjanya?

Wah, nilainya udah baik. Pinter.. besok kita tambah lagi ya belajarnya, supaya makin bagus nilainya.” Setelah itu, baru lah kita nasehati atau ajak dia untuk menambah jam terbangnya lagi.

Atau case lain, ada rekan kerja kita yang sudah berlelah-lelah mengerjakan tugas bagiannya, tapi ternyata masih jauh dari target yang seharusnya, sedangkan waktu tinggal sedikit lagi. Kita yang mengetahui itu, pasti greget bukan main, kan? Tapi, lagi-lagi, apa salahnya kita buat coba menghargai sebelum mengingati dia?

Wih mantap, udah bagus nih. By the way, waktunya tinggal bentar lagi lho, yuk semangat yuk! Kita pasti bisa!”

Sering kita lupa—kalau engga semua orang itu sama kemampuannya dengan kita. Dan perlu juga kita sadari, kalau semua orang punya mental up-down nya sendiri yang kita nggak tahu pasti kapan itu terjadi. Karena itu, sedikit pujian sebetulnya bisa buat orang lain sedikit bahagia. Bukan karena merasa tinggi, tapi karena merasa ada yang menghargai.

Jadi, yuk lebih menghargai usaha orang lain. Karena sejujurnya, kita nggak akan pernah tau dengan jelas seberapa keras seseorang sudah mencoba :)

--

--

mipuside

Seorang perempuan yang senang memaknai setiap perjalanannya.